Skip to main content
advert gadai mobil

Pengertian Gadai : Dasar Hukum dan Jenis Gadai Kemudahan Untuk Dapatkan Dana Cepat

Gadai adalah kegiatan dimana seseorang menyerahkan barang sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dana. Barang yang dijadikan sebagai jaminan dikenal sebagai barang jaminan atau benda gadai.  Pihak yang memberikan dana berdasarkan gadai dikenal sebagai pemberi gadai, sedangkan pihak yang menerima dana disebut pemegang gadai.

Singkatnya Sistem Pengajuan Gadai

Dalam sistem gadai, nasabah yang ingin mendapatkan pembiayaan harus menyerahkan barang bergerak sebagai tanggungan. Barang tersebut, yang bisa berupa gadai emas, sertifikat, kendaraan, atau jenis-jenis barang lain yang memiliki nilai ekonomis, akan dinilai. Nilai barang jaminan tersebut akan menentukan besaran dana yang dapat dipinjam oleh nasabah.

Setelah barang jaminan diserahkan dan nilai gadai ditentukan, nasabah dan pemberi gadai akan membuat perjanjian yang mencantumkan ketentuan, seperti besaran dana yang dipinjam, tempo pelunasan, dan hak-hak serta kewajiban masing-masing pihak.

Dana pinjaman kemudian akan dicairkan kepada nasabah. Selama periode pinjaman, barang gadai tetap berada di tangan perusahaan gadai dan akan dikembalikan kepada nasabah setelah pinjaman dilunasi.

Pengertian Gadai menurut KBBI dan OJK

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan gadai sebagai kegiatan meminjam uang dalam batas waktu tertentu dengan menyerahkan barang bergerak sebagai jaminan.

Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lembaga yang mengatur dan mengawasi kegiatan lembaga keuangan di Indonesia, memberikan pandangan yang lebih mendalam tentang gadai, mencakup unsur pokok gadai, hak tanggungan, serta peraturan dan ketentuan lain yang berlaku bagi lembaga dan perusahaan pembiayaan.

Gadai, dengan segala karakteristik dan regulasinya, menjadi salah satu jenis jasa keuangan yang terus berkembang dan menawarkan solusi pembiayaan bagi masyarakat Indonesia. Pemahaman tentang gadai penting agar nasabah dapat memanfaatkan layanan ini dengan bijak dan menghindari potensi risiko.

Dengan memahami konsep dasar gadai, masyarakat dapat mengoptimalkan manfaat dari jasa keuangan ini sambil meminimalkan potensi kerugian. Sebagai langkah awal, memahami definisi dan sistem pengajuan gadai adalah esensial.

Dasar Hukum Gadai di Indonesia

1. Regulasi Menurut KUHP

Regulasi mengenai gadai tercantum dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP). Pasal 1150 menyebutkan bahwa gadai adalah kegiatan meminjam uang dalam batas waktu tertentu dengan menyerahkan hak tanggungan atas barang bergerak.

Tujuannya adalah untuk memberikan jaminan kepada kreditur atas pinjaman yang diberikan. Penting bagi nasabah dan pemberi gadai untuk memahami dasar hukum yang berlaku agar tidak melanggar hukum dan menjalankan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Unsur-unsur Dalam Hukum Gadai

Unsur pokok gadai terdiri dari beberapa elemen penting. Salah satu jenis barang yang dapat digadaikan adalah barang bergerak. Benda  ini memiliki nilai ekonomis yang dapat dijadikan jaminan gadai.

Dalam proses pengajuan, peminjam menyerahkan barang sebagai jaminan utang kepada perusahaan atau lembaga keuangan lainnya. Selanjutnya, peminjam menerima dana pinjaman yang besarnya sesuai dengan nilai barang jaminan.

Harus dicatat bahwa nilai gadai tidak selalu sama dengan nilai pasar barang tersebut. Evaluasi dilakukan oleh perusahaan atau lembaga gadai untuk menentukan seberapa besar dana yang dapat diberikan.

3. Hak dan Kewajiban Kreditur dan Debitur

Kreditur (pemberi gadai) dan debitur (peminjam) memiliki hak dan kewajiban yang harus dipahami:

  • Hak Kreditur:
    • Menerima pembayaran dari nilai barang jaminan jika debitur gagal melunasi utang pada tempo yang telah disepakati.
    • Menggadaikan atau menjual barang jaminan jika debitur gagal membayar utang.
    • Memeriksa barang yang digadaikan untuk memastikan keasliannya.
  • Hak Debitur:
    • Menerima dana cepat berdasarkan nilai barang yang digadaikan.
    • Mengambil kembali barang jaminan setelah melunasi seluruh utang dan bunga yang harus dibayarkan.
    • Mendapat informasi transparan mengenai proses gadai dan semua biaya tambahan yang mungkin dikenakan.
  • Kewajiban Kreditur:
    • Menyimpan barang jaminan dengan baik dan memastikan keamanannya.
    • Memberikan informasi yang akurat kepada debitur mengenai seluruh proses gadai.
    • Menyediakan fasilitas pelunasan utang yang adil dan wajar.
  • Kewajiban Debitur:
    • Melunasi utang sesuai dengan kesepakatan.
    • Menyerahkan barang yang memiliki nilai ekonomis dan asli sebagai jaminan gadai.
    • Memberikan informasi yang benar mengenai barang yang digadaikan.

Lembaga gadai dan jasa keuangan lainnya yang beroperasi di Indonesia berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini untuk memastikan bahwa mereka beroperasi sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku.

OJK memastikan bahwa aktivitas gadai dilakukan dengan integritas, transparansi, dan mematuhi semua dasar hukum gadai di Indonesia.

Barang yang Dapat Digadaikan

Dalam proses gadai, barang jaminan memegang peranan strategis. Nilai barang tersebut menentukan jumlah pembiayaan atau pinjaman dana yang dapat diperoleh nasabah.

Bagi perusahaan gadai atau pegadaian, barang yang digadaikan harus memiliki nilai ekonomis yang dapat dijual kembali, sebagai langkah antisipasi jika peminjam gagal memenuhi tanggung jawabnya dalam pelunasan.

Berikut adalah beberapa barang yang dapat dijadikan jaminan : 

Kendaraan

Kendaraan, baik motor atau mobil, merupakan salah satu aset yang sering digunakan sebagai jaminan dalam pengajuan pinjaman. Perusahaan akan menilai kendaraan berdasarkan:

  • Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK): Surat ini menunjukkan legalitas kepemilikan kendaraan.
  • BPKB (Buku Pemilik Kendaraan Bermotor): Ini adalah salah satu dokumen penting yang harus diserahkan oleh nasabah saat mengajukan pembiayaan.

Dengan adanya dokumen-dokumen tersebut, perusahaan dapat menilai nilai ekonomis kendaraan, yang kemudian menjadi dasar dalam penentuan dana pinjaman yang dapat diperoleh nasabah.

Logam Mulia

Gadai emas atau logam mulia lainnya adalah salah satu jenis aset yang paling populer di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh kemudahan prosesnya dan kestabilan nilai emas di pasaran. Kriteria utama dalam penggadaian logam mulia adalah:

  • Karat dan berat logam mulia: Ini menentukan nilai aset dari barang jaminan tersebut.
  • Sertifikat keaslian: Beberapa lembaga mungkin meminta sertifikat keaslian sebagai bukti autentik dari logam mulia yang digadaikan.

Sertifikat

Sertifikat tanah atau rumah menjadi salah satu barang yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan sering dijadikan sebagai jaminan. Dalam penggadaian sertifikat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Nilai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB): Menunjukkan nilai pajak dari tanah atau bangunan yang bersangkutan, yang dapat menjadi acuan dalam menilai nilai ekonomis dari barang jaminan tersebut.
  • Lokasi tanah atau bangunan: Lokasi yang strategis tentunya akan memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi.

Dengan adanya variasi barang yang dapat digadaikan, nasabah memiliki keleluasaan dalam memilih jenis barang yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. 

Jenis-Jenis Gadai di Indonesia

1. Model Gadai Konvensional

Model gadai konvensional merupakan metode perolehan pinjaman yang amplifikasi dalam ranah perbankan dan keuangan, dimana peminjam menyerahkan barang sebagai jaminan guna mendapatkan dana.

Tahapan dan Alur Gadai Konvensional

  • Pengajuan Pinjaman: Peminjam mengajukan permohonan pinjaman dengan menyertakan barang yang hendak dijaminkan ke lembaga pegadaian terpercaya.
  • Penilaian Barang: Lembaga pegadaian akan melakukan evaluasi mendalam terhadap barang jaminan untuk menentukan jumlah pinjaman yang dapat diberikan.
  • Penyerahan Sertifikat Gadai: Menyusul evaluasi, peminjam akan diberikan sertifikat gadai, sebagai tanda resmi bahwa barang berada dalam jaminan.
  • Pencairan Dana: Dana akan dicairkan berdasarkan nilai taksiran barang yang telah disepakati.

Durasi dan Pelunasan Pinjaman

Durasi pinjaman dalam model gadai konvensional ditentukan berdasarkan perjanjian antara peminjam dan lembaga pegadaian. Pelunasan pinjaman dapat dilaksanakan sebelum periode jatuh tempo dan denda mungkin dikenakan untuk keterlambatan pembayaran. Setelah pelunasan, barang jaminan dikembalikan kepada pemilik asli.

2. Model Gadai Syariah

Model gadai syariah adalah metode perolehan pinjaman yang berlandaskan prinsip-prinsip syariah, menekankan pada keadilan dan transparansi bagi semua pihak yang terlibat.

Dasar-dasar Gadai Syariah

Gadai syariah dijalankan berdasarkan akad yang sesuai dengan norma hukum Islam, dengan Akad Rahn sebagai bentuk transaksi yang populer, dimana pinjaman diberikan tanpa unsur riba.

Komponen Utama dalam Gadai Syariah

  • Akad Rahn: Ini merupakan pondasi transaksi gadai syariah, dengan barang yang dijadikan jaminan tanpa pemberlakuan bunga.
  • Manfaat Jasa (Ujrah): Sebagai alternatif dari bunga, lembaga pegadaian syariah mengenakan biaya layanan yang ditanggung oleh peminjam.
  • Penilaian Barang Syariah: Evaluasi barang dalam skema gadai syariah dilakukan berdasarkan kriteria yang sesuai dengan prinsip syariah.

Mengetahui jenis-jenis gadai di Indonesia ini memberikan wawasan dalam menentukan pilihan yang paling sejalan dengan kebutuhan dan prinsip anda.

Kesimpulan dan Catatan

  • Gadai syariah di Indonesia menawarkan solusi finansial yang sesuai dengan norma agama dan diawasi ketat oleh entitas berwenang.
  • Bagi sobat yang ingin menggadaikan barang-barang miliknya, penting untuk memahami konsep kebendaan dalam sistem gadai.
  • Dibayar dari nilai barang jaminan artinya, pinjaman yang Anda dapatkan bergantung pada estimasi nilai barang yang Anda jaminkan.
  • Proses gadai melibatkan pemindahan surat-surat atau faktur pembelian, namun bukan berarti Anda sepenuhnya menyerahkan barang tersebut.
  • Meskipun dibayar berdasarkan estimasi, ada kelebihan gadai dimana peminjam memiliki kesempatan untuk melunasi pinjaman dan mengambil kembali benda jaminan.
  • Lembaga pegadaian yang berizin dan diawasi memberikan keamanan tambahan bagi peminjam; khususnya yang diawasi oleh otoritas jasa keuangan.
  • Dalam gadai, menyerahkan jaminan bukan berarti penjualan, melainkan sebagai tanggungan sementara.
  • Bagi Anda yang mencari modal usaha, memahami sistem gadai dan manfaatnya bisa jadi opsi yang menarik.
  • Orang yang berakad dalam gadai haruslah orang yang sudah baligh dan berakal sehat agar transaksinya sah.
  • Selalu pastikan Anda bayar pinjaman sesuai kesepakatan agar jaminan pinjaman Anda dapat kembali dengan lancar.